Exotic Indonesia

Share some exotic places in Indonesia.

About Womans

Share a little bit about womans.

Healthly Lifestyle

Share about lifestyle to be health.

Monday, June 20, 2011

isi mimpi bisa ditebak

Dalam film ‘Inception,’ karakter bisa masuk dan memanipulasi mimpi orang lain. Ilmuwan masa kini belum bisa melakukannya namun bisa mengetahui isi pikiran orang mimpi.

Berkat teknologi pencitraan otak, ilmuwan kian dekat untuk bisa mengetahui apakah seseorang sedang melakukan hitungan matematika, berbicara, membaca atau ketakutan saat berada dalam mimpi.

“Teknologi ini akan kian akurat namun tak akan seperti pada ‘Inception,” ujar psikolog Deirdre Barrett dari Harvard University. Namun, para ilmuwan bisa melihat bagian otak apa yang aktif selama bermacam siklus tidur menggunakan elektroencephalografi (EEG), elektrokardiografi (EKG) dan teknologi gerak mata cepat (REMT) guna merekam dan menganalisa gelombang otak saat tidur. Dalam dalam beberapa kasus, mimpi seseorang bisa ditafsirkan.

Dalam satu percobaan, peneliti meneliti seseorang yang sedang tidur dan menghubungkannya dengan robot yang diprogram untuk menerjemahkan gerakan pemimpi. Misalnya, robot menggunakan data posisi mata pemimpi untuk mengetahui arah mana yang harus dilihat.

Gelombang otak bisa dipelajari dan diterjemahkan dalam tindakan, misalnya, teknologi pencitraan otak bisa menentukan apakah seseorang mengalami mimpi buruk atau bermimpi terbang, kata Barrett.

Menurut Barret, pikiran menggunakan tidur sebagai waktu untuk reboot dan memecahkan masalah. Barrett mendiskusikan teori ini di Association for Psychological Science Conventions. Dalam satu percobaan, Barrett meminta mahasiswa fokus pada PR tiap malam sebelum tidur.

Di akhir minggu, sekitar separuh mahasiswa mengaku bermimpi mengenai masalah itu dan sekitar seperempatnya memiliki mimpi berisi jawabannya. Menurut Barret, menggunakan cara sama, otak seseorang bisa memecahkan masalah saat terbangun, pikiran juga bekerja memecahkan masalah saat orang bermimpi.

Para ilmuwan menemukan manfaat tidur nyenyak di malam hari, mulai dari menurunkan berat badan hingga menjaga kesehatan jantung, namun manfaat psikologis dari mimpi dan maknanya tetap sulit dipahami.

Menurut National Center on Sleep Disorders Research (NCSDR), kebanyakan mimpi terjadi pada gerak mata cepat (REM) saat siklus tidur, di mana beberapa bagian otak istirahat dan kimia otak (termasuk neurotransmiter) diisi ulang.

Namun menurut Barrett, terkadang mimpi memang terjadi pada tahap lain dari tidur, terutama pada orang yang memiliki Gangguan Stres Pasca Trauma berat (PTSD) dan masalah lain yang menderegulasi tidur.

“Mimpi aneh mungkin sama penting dan lebih metaforis,” kata Barrett. Banyak mimpi jadi lebih masuk akal dan lebih membantu jika kita memikirkan melambangkan tentang apa konten mimpi kita, lanjutnya.

Jadi, jika mimpi dirancang alam untuk menjadi jalan bagi pikiran untuk secara kreatif memecahkan masalah kehidupan nyata, lalu apa tujuan mimpi buruk? “Mimpi buruk berevolusi untuk membantu kita mencemaskan potensi bahaya,” kata Barrett.

Bahkan mimpi buruk pasca trauma, yang hanya membuat kita kembali trauma, akan berguna. Misalnya, berguna bagi para leluhur ketika binatang liar menyerang atau saat suku saingan menginvasi. Namun, bel alarm evolusi ini mungkin tak begitu berguna saat ini.

“Dengan bahaya modern seperti kebakaran rumah, kecelakaan mobil, perkosaan dan perampokan mungkin tak terulang pada korban yang sama. Mekanisme adaptif tak selalu bekerja dengan baik,” ujar Barrett.

“Namun, beberapa mimpi buruk seperti mengingatkan perhatian untuk mengkhawatirkan sesuatu, saat makin sadar pada perhatian Anda, Anda bisa meyakinkan alam bawah sadar untuk berhenti membuang-buang waktu”.

Meskipun riset Barrett menunjukkan banyak mimpi memiliki makna tersembunyi dan pesan untuk membantu pemimpi dalam hidup di luar mimpi, terkadang mimpi aneh sama sekali tak memiliki makna signifikan.

“Sama seperti pikiran sadar, saya merasa beberapa mimpi adalah minor, konyol, dan berulang. Seperti pada banyaknya pikiran manusia saat bangun yang sering memikirkan hal-hal sepele”.


inilah.com

ternyata parfum berbahaya


Parfum! Tak jarang orang menyukai aromanya. Namun siapa sangka, ternyata aroma dari wewangian itu beracun dan berbahaya bagi kesehatan.

Pengharum ruangan, penyegar udara, cologne, spray, sampo bahkan parfum yang dibuat dengan wewangian sintetis sebenarnya mengandung racun dan tidak baik bagi kesehatan, terutama untuk anak dan wanita hamil.

Parfum buatan pabrik biasanya mengandung phthalates, bahan kimia yang bisa menyebabkan kelainan hormon, cacat lahir, dan masalah reproduksi.

Ahli gizi gizi holistik dan naturopati, Michelle Schoffro Cook mengatakan terdapat 500 lebih bahan kimia berbahaya yang menjadi bahan dasar pembuatan wewangian di parfum.

Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh dari bahan petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin, racun yang bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak.

"Hampir semua wanita, bahkan pria mengenakan parfum. Siapa sangka, banyak bahan kimia yang terkandung dalam parfum atau wewangian lain yang tak kalah berbahaya dibandingkan bahaya asap rokok," ungkap Cook.

Nah, berikut tips lindungi diri dari bahan pewangi sintesis yang berbahaya:

1. Perhatikan produk berlabel fragrance atau parfume. Menurut Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS, istilah tersebut identik dengan phthalates tersembunyi.

2. Sebisa mungkin hindari penggunaan pengharum dan penyegar udara. Karena, produk-produknya biasanya mengandung bahan sintetis phthalates.

3. Carilah pewangi yang berbahan dasar tumbuhan atau 100R minyak essensial. Produk ini tidak sama seperti minyak wangi artifisial yang mengandung bahan kimia sintetik.

makan kotoran menyembuhkan penyakit

Awas, makanan kotor menimbulkan penyakit! Sepertinya ungkapan itu, sudah tidak berlaku lagi, karena menurut sebuah penelitian, kotoran mungkin juga dibutuhkan karena memberikan nutrisi tambahan bagi manusia. Bagaimana bisa?

Para peneliti di Cornell University di New York menunjukkan, makan lumpur atau tanah liat sebenarnya bisa menyehatkan perut. Makan kotoran atau geophagy yakni memakan lumpur untuk melindungi lambung terhadap racun, parasit dan pathogen.

Berdasarkan studi telah dipublikasikan pada Juni 2011 dalam jurnal The Quarterly Review of Biology, penelitian yang dipimpin oleh Dr Sera Young, telah mempelajari lebih dari 480 budaya bersama dengan para misionaris, dokter, ahli perkebunan, dan penjelajah. Mereka menemukan bahwa bumi bertindak sebagai perisai terhadap parasit dan racun tanaman.

Dr Sera Young mengatakan, budaya geophagy pertama kali berasal dari zaman Hippocrates lebih dari 2.000 tahun lalu. Kala itu, geophagy dilakukan kaum perempuan pada tahap awal kehamilan dan anak-anak praremaja.

Sebab, kedua masa itu merupakan waktu paling sensitif terhadap parasit dan patogen.

Kondisi ini juga umum dilakukan di daerah beriklim tropis yang mikroba berkaitan dengan makanan berlimpah.

Studi ini pun menemukan, warga cenderung akan makan kotoran saat merasakan sakit perut.

Buah apel itu beracun

Sebagian orang pasti menyukai apel. Selain rasa
yang nikmat, buah ini juga mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi
tubuh kita.

Namun berdasarkan penelitian, ternyata apel merupakan salah satu buah yang rentan tercamar racun. Benarkah ?

Berdasarkan penelitian yang dilaporkan pada Environmental working group,
kelompok advokasi kesehatan publik Amerika menjelaskan, buah apel masuk dalam ur
utan pertama sebagai produk yang paling tercemar pestisida.

Penemuan ini berdasar pada analisa data pemerintah terhadap 53 buah dan sayuran untuk mengetahui hasil tanaman yang paling tinggi pestisidanya setelah dicuci. Untuk produk yang ternyata paling terkontaminasi, Environmental Working Group (EWG) merekomendasikan untuk memilih buah yang organik.

Berdasarkan penelitian sebalumnya, seledri menduduki peringkat pertama, sayuran organik yang mengandung pestisida. Namun kali ini 'predikat' sang juara pestisida jatuh ke buah apel. Hampir 92% apel mengandung dua atau lebih pestisida.

"Mungkin apel diberi pestisida dan pembasmi jamur lebih banyak agar buah ini bisa awet lebih lama," kata analis EWG, Sonya Lunder.

"Pestisidanya mungkin saja dalam jumlah kecil, tetapi kita belum tahu apakah ada efeknya dalam jangka panjang," lanjutnya.

Produk pertanian yang masuk dalam daftar 12 paling terkontaminasi adalah
apel, seledri, stroberi, buah persik (peach), bayam, nectarine (buah lokal
AS), anggur, merica, kentang, bluberi, selada dan kale.

Ranking ini menggambarkan jumlah bahan kimia yang berada dalam makanan. Mayoritas bahan makanan yang diteliti ini sudah dicuci dan dikupas sebelumnya.

Mencuci buah dan sayur dengan produk pencuci ternyata tidak cukup ampuh untuk menghilangkan pestisida karena zat kimia itu diserap oleh tanaman dan terletak di bawah kulit buah.

Mengonsumsi lima macam buah dan sayuran dari kelompok yang paling
terkontaminasi berarti terpapar 14 jenis pestisida.

Untuk mereka yang tidak mampu membeli produk organik, lanjut Ken Cook, Presiden EWG, disarankan agar memilih buah lain sebagai alternatif.

"Tidak bisa membeli apel organik, pilih saja nanas, avokad, atau mangga. Buah ini berada dalam urutan teratas sebagai buah paling minim kontaminasi," katanya.

Buah yang tergolong bersih adalah yang mengandung pestisida kurang dari 10%. Sayuran yang masuk dalam kelompok ini antara lain asparagus, jagung, dan bawang.

Paparan pestisida dari makanan yang diasup diketahui bersifat toksik pada sistem saraf, menyebabkan kanker, mengganggu sistem hormon dan menyebabkan gangguan otak pada anak. Ibu hamil juga disarankan menghindari makanan yang tercemar pestisida.

Penelitian yang dilakukan tim dari Harvard School of Public Health menunjukkan anak-anak yang terpapar pestisida memiliki risiko lebih tinggi menderita hiperaktif.


Nonton TV bikin pendek umur?


Sebagian orang terlebih anak-anak sangat gemar menonton televisi karena menjadi salah satu hiburan tergolong murah. Namun siapa sangka ternyata sering nonton televisi malah justru picu kematian dini.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa terlalu banyak nonton televisi ternyata bisa memperpendek umur. Bagaimana bisa?

Seperti dilansir dari Huffington Post, menonton televisi terlalu sering bisa meningkatkan risiko seseorang menderita diabetes, serangan jantung, dan kematian dini.

Para peneliti di Universitas Harvard sudah membuktikannya melalui delapan penelitian.
Dari delapan penelitian itu ditemukan, menonton televisi selama dua jam sehari meningkatkan risiko menderita diabetes sebanyak 20%. Sedangkan risiko terkena sakit jantung meningkat 15% dan kematian dini 13%.

Artinya, dalam dua jam televisi ditonton setiap harinya oleh 100.000 orang setahun, 176 orang berisiko terkena diabetes, 38 orang mendapat serangan jantung dan 104 orang meninggal di usia muda.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard ini sudah dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association.

"Pesan dari penelitian ini sederhana saja. Mengurangi menonton televisi bisa secara sigfinikan menurunkan risiko terkena diabetes, serangan jantung dan kematian dini," ujar salah satu peneliti Frank Hu, yang juga ahli nutrisi di Harvard School of Public Health.

Para peneliti menambahkan, semakin sering dan lama seseorang menonton televisi, semakin mungkin orang itu mengalami obesitas.

Karena, obesitas biasanya berhubungan dengan kebiasaan makan yang buruk, jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik. Obesitas juga membuat seseorang berisiko terkena diabetes dan serang jantung.

Miris, Ashanti 8 tahun = nenek 80 tahun

Ashanti Smith (kiri) dan adiknya (kanan) (thesun.co.uk)

Ashanti Smith berjalan perlahan menuju kamar tidurnya yang berdekorasi warna merah jambu. Sambil tersenyum, ia mengucapkan selamat tidur pada sang ibu.


Tapi, tidur bagi bocah cilik ini berarti sebuah perjuangan. Ashanti yang baru berusia delapan tahun terperangkap di dalam tubuh lansia, seperti seorang nenek berusia 80 tahun. Itulah sebabnya, setiap langkah dalam hidupnya adalah waktu yang sangat berharga bagi sang ibu, Phoebe.

Si gadis kecil pemberani didiagnosis memiliki penyakit penuaan yang langka. Ia menderita Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome (HGP) beberapa pekan sebelum usianya satu tahun.

Seperti bocah pada umumnya, Ashanti suka bermain dengan teman sebayanya. Tapi tubuhnya sangat ringkih. Berat badannya hanya 12 kilogram, lebih ringan dari adiknya Brandilouise, yang berusia 5 tahun.

Penyakit langka ini telah menghancurkan tubuh dan sendi-sendinya. Dia, misalkan, sulit berjalan jauh. Jarak bisa sangat menyakitkan bagi Ashanti. Itu sebabnya, Ashanti membutuhkan bantuan kursi roda khusus.

Ashanti kerap sesak napas, karena anggota tubuhnya lemah. Itu juga efek dari pengerasan arteri dan sirkulasi darah yang buruk. Sejak usia satu tahun, semua rambut di kepala gadis kecil ini rontok. Untuk mengurangi penderitaannya, Ashanti menjalani pengobatan perintis dua kali setahun di Marseilles, Perancis.

Para dokter mengakui belum mengetahui bagaimana penyakit ini mempengaruhi sistem peredaran darah Ashanti di masa depan.

Sang ibu, Phoebe, 25, mengungkap pernyataan tentang buah hatinya yang luar biasa. "Ashanti adalah seorang yang sangat luar biasa, penuh kebahagiaan dan dicintai banyak orang," katanya seperti dikutip dari The Sun.

Phoebe bertutur, ketika lahir, Ashanti tak menampakkan kelainan apapun. "Ketika dilahirkan, ia tampak sangat sempurna. Dia memiliki mata biru besar yang indah dan hidung yang kecil," ujarnya.

Namun, tiga pekan setelahnya Ashanti mulai menampakkan gangguan pertumbuhan. Selama enam bulan, ia tak bertumbuh, dan mulai berhenti makan. Saat usianya setahun barulah diketahui penyakit itu berdiam di tubuhnya.

"Saat mengetahuinya, hati saya hancur. Tapi ia adalah anak yang kuat. Putriku mungkin punya kelainan, tapi dia manusia yang penuh cinta," ujar Phoebe.

HGP adalah kondisi genetik yang sangat langka di dunia. Hingga saat ini, penyakit itu belum bisa disembuhkan. Ashanti termasuk salah satu dari dua penderita yang ditemukan di Inggris.

Kendati tak mempengaruhi perkembangan otak, HGP menyebabkan penuaan arteri secara cepat, dan berakibat pada kematian dini. Kebanyakan penderita tak mencapai ulang tahun ke-15 akibat dampak penyakit tersebut pada kesehatan jantung dan arteri.

Monday, June 06, 2011

pria maskulin idaman wanita


Pria yang 100% pria pasti maskulin, wanita pastinya mengiginkan pria yang maskulin. Kemaskulinan pria tidak hanya bisa dilihat dari fisik luarnya sja, tapi bisa juga dilihat dari dalam, yaitu sikap-sikap yang ia tunjukkan.
diantaranya :

Percaya Diri dan Jujur
PD itu penting buat seorang pria yang maskulin, agar dia mudah bergaul sehingga dapat menarik lawan jenis.
Jujur, kejujuran juga penting dimiliki oleh seorang pria, apalagi saat menjalin hubungan. Karena sekalinya mereka berbohong, maka mereka tidak bisa diperayaca lagi, oleh para wanita ataupun oleh teman-teman lainnya.

Berselera Humor
Biarpun pria yang maskulin itu kelihatannya cool, tapi mereka memiliki selera humor. Karena kalau lelaki yang cool-nya itu berlebihan, malah akan dijauhi oleh para wanita bukannya didekati, karena akan membosankan.

Bertubuh Wangi
Wanita suka dengan pria yang wangi, tapi jangan berlebihan. Bukannya maskulin, tapi... mungkin sedikit lebay dibilang para wanita.

Olah Raga
Dengan olah raga, tubuh jadi sehat. Bukan cuma sehat, tetapi pria yang suka olah raga juga tubuhnya akan jadi proporsional dan gak lembek. Dan orang-orang yang melihatnya pun akan menganggap mereka keren, apalagi wanita.

Penampilan dan Ekspresi Wajah
Secuek-cueknya pria, mereka pasti memperhatikan penampilannya, apalagi saat akan berhadapan dengan wanita. Dengan penampilannya yang rapi mereka akan merasa lebih PD.
Pria maskulin juga memikirkan ekspresi wajah yang mereka tampilkan kepada wanita. Mereka memikirkan bagaimana caranya agar wanita menilai dirinya sebagai pria yang benar-benar maskulin.

Sopan dan Hormat
Pria yang sopan dan hormat, pasti akan dikagumi oleh para wanita. Karena dengan sikap yang demikian wanita menganggap pria tersebut berpendidikan dan mampu membimbingnya. Juga pria tersebut tidak bangga dengan statusnya sebagai pria yang lebih di atas wanita, karena mereka menghormati wanita.
Juga dalam pernikahan, bukan hanya pasangan, tapi orang tua dari pasangan juga akan menghargai mereka pria yang sopan dan hormat.

Punya Tujuan Hidup
Pria yang memiliki tujuan hidup bukan bilang “gimana nanti”, tapi mereka memikirkan “nanti gimana?”. Karena mereka sedini mungkin mempersiapkan masa depan dan merancangnya sedemikian rupa.

Pendengar yang baik
Bagi wanita, saat senang, sedih, terkejut atau mengalami hal yang berkesan lainnya, mereka akan mencurahkan perasaannya tersebut, kepada teman sesama wanitanya ataupun kepada pasangannya. Kadang kala, para pria merasa risih jika mendengar curhatan mereka. Tetapi bagi pria maskulin, mereka dapat mendengarkan curahan hati wanita dan memberi solusi ketika terjadi masalah.

Punya Hobi
Semua orang memang punya hobi, tapi maksud hobi di sini adalah hobi yang positif sehingga hobinya itu bermanfaat bagi dirinya sendiri, dan mungkin untuk orang lain. Hal itu dapat membuat wanita terkagum-kagum kepadanya.

Sensitif
Sensitif bukan berarti mereka mudah meneteskan air mata, mudah tersinggung, atau mudah marah. Sensitif di sini berarti mereka peka terhadap wanita, mereka mudah mengerti apa yang sedang dirasakan oleh wanita hanya melalui ekspresi wajahnya. Biasanya pria yang sensitif itu empati terhadap wanita, sehingga wanita nyaman berada di dekatnya.

Kriteria-kriteria di atas bukanlah tuntutan bagi para pria untuk menjadi pria maskulin yang sempurna. Ini hanyalah deskripsi dari apa yang disebut dengan pria maskulin.
Buat para pria yang kriterianya belum memenuhi, jangan tersinggung. Tetapi sebaiknya kalian harus memperbaiki diri untuk menjadi sosok pria yang baik. Bukan menjadi sempurna, karena tidak ada manusia yang sempurna, tetapi jadi lebih baik, selalu mengkoreksi apa yang salah dan kurang dalam diri kalian. Hehe.. :D

Sunday, June 05, 2011

wisata pegunugan

Penting nih, buat para explorer yang suka berpetualang ke tempat-tempat yang tinggi nan eksotik, tentunya di Indonesia...


Gunung Bromo , merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.


Krakatau yang sebelumnya sempat diperebutkan dua provinsi yakni Banten dan Lampung, tak hanya menawarkan wisata gunung. Namun juga wisata bahari, yang memang membuat iri bagi wisatawan jika tak mengunjungi.

Bayangkan, saat di bibir pantau anak Krakatau dapat merasakan deburan ombak Selat Sunda berwarna biru bersih. Apalagi mata memandang Gunung Krakatau Purba yang berwarna kehijauan, membuat warna itu jadi kontras.

"Kalau mau diving di dekat Pulau Rakata, sungguh mengasyikkan," ungkap Ketua ETSDC (Environment Tourism Social Development Center), Nicolas Lumanauw kepada Travel Club (TC), sambil menuding Pulau Rakata yang berdiri tegar meski setiap saat digempur ombak laut yang sangat keras.


Pegunungan Jayawijaya adalah nama untuk deretan pegunungan yang terbentang memanjang di tengah provinsi Papua Barat dan Papua (Indonesia) hingga Papua Newguinea di Pulau Irian. Deretan Pegunungan yang mempunyai beberapa puncak tertinggi di Indonesia ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.

Puncakjaya kabupatenpuncakwpPegunungan Jayawijaya juga merupakan satu-satunya pegunungan dan gunung di Indonesia yang memiliki puncak yang tertutup oleh salju abadi. Meskipun tidak seluruh puncak dari gugusan Pegunungan Jayawijaya yang memiliki salju. Salju yang dimiliki oleh beberapa puncak bahkan saat ini sudah hilang karena perubahan cuaca secara global.

most beautiful islands in INDONESIA

1. Pulau Bali

Tak perlu bicara banyak tentang pulau indah yang satu ini. Pulau yang mempunyai banyak sekali keindahan dari segi kekayaan alam maupun kebudayaan ini sudah banyak dikenal di dunia internasional. Banyak turis lokal maupun mancanegara yang berbondong-bondong datang untuk melihat "surga dunia" yang ada di pulau ini. Banyak sekali tempat-tempat wisata yang dapat kita kunjungi, antara lain adalah Pantai Kuta, Pantai Dreamland, Tanah Lot, Pantai Sanur, Danau Kintamani dan masih banyak lagi. Ada yang belum pernah ke Bali? Mungkin Bali adalah salah satu tempat wisata yang harus dikunjungi orang-orang Indonesia.





2. Kepulauan Raja Ampat

Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung Pulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemAndangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.





3. Pulau Komodo
Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.

Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.

Jika Anda ke Pulau Komodo, cobapergi ke ke pantai merah. Pantai merah mempunyai pasir yang berwarna merah ini kabarnya sangat sulit untuk menuju ke lokasi, karena menjadi daerah tertutup, tapi kata sulit bukan berarti tidak bisa di capai, jadi selamat menikmati pantai merah.





4. Pulau Lombok

Pulau Lombok hampir sama dengan Pulau Bali, sudah banyak sekali artikel-artikel di internet mengenai pulau ini. Beda Pulau Lombok dangan Pulau Bali mungkin adalah pengunjung mancanegaranya, di Pulau Lombok turis mancanegaranya cenderung lebih terpelajar, lebih sopan, lebih tua, dan lebih kaya. Jika Anda mencari suasana tenang, Lombok lah salah satu pilihan untuk merefresh otak Anda dengan pemandangan pantai Senggigi. Di Pulau Lombok juga ada tiga pulau yang terkenal yaitu, Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Peno.





5. Kepulauan Karimun Jawa

Kepulauan Karimun Jawa ini terletak di utara kota Jepara Jawa Tengah. Kepulauan Karimun Jawa terdapat 27 pulau, dan hanya beberapa pulau yang berpenghuni. Di Kepulauan ini banyak sekali pilihan wiasata yang menarik, tapi yang paling menarik adalah wisata selam, karena wilayah ini terkenal akan kekayaan flora dan fauna bawah laut. Banyak hotel sampai penginapan di Kepulauan Karimun Jawa, dan harganya relatif murah, mungkin Anda harus mencoba lokasi yang satu ini.





6. Pulau Bunaken

Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektare, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.

Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.





7. Pulau Sempu

Pulau Sempu, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa. Pulau ini berada dalam wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Saat ini Sempu merupakan kawasan cagar alam yang dilindungi oleh pemerintah. Dalam pulau ini nyaris tidak ditemukan mata air payau. Pulau Sempu akan memberikan sensasi kepada Anda seperti bermain dalam film The Beach. Pulau ini tak berpenghuni dan pantanya mirip Phi Phi Island Thailand.





8. Kepulauan Derawan

Kepulauan Derawan adalah sebuah kepulauan yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di kepulauan ini terdapat sejumlah obyek wisata bahari menawan, salah satunya Taman Bawah Laut yang diminati wisatawan mancanegara terutama para penyelam kelas dunia.

Di Kepulauan Derawan terdapat beberapa ekosistem pesisir dan pulau kecil yang sangat penting yaitu terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau (hutan mangrove). Selain itu banyak spesies yang dilindungi berada di Kepulauan Derawan seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda dan beberapa spesies lainnya.

Jika Anda ke berkesempatan untul berlibur di Kepulauan ini, jangan lupa untuk berenang bersama ubur-ubur tanpa khawatir akan disenngat.





9. Pulau Cubadak

Pulau Cubadak terletak di kabupaten Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat. Letaknya di Teluk Mandeh, 40 km di sebelah selatan Padang, dan 5 km dari pantai. Luasnya 40 km². Cubadak dapat dicapai dengan kapal dari desa Carocok. Cubadak terdiri dari hutan di mana berbagai jenis satwa hidup. Pulau ini hanya didiami beberapa keluarga nelayan dan dikelilingi batu karang.

Pulau Cubadak menawarkan keindahan wisata bahari yang sangat memukau dan tidak kalah dari objek wisata lainnya. Pasir pantai di pulau ini berwarnah putih dengan air laut yang juga sangat bersih dan tenang. Selain bisa menikmati keindahan alam, di pulau ini banyak kegiatan yang bisa dilakukan seperti berenang di laut, menyelam dan jet ski, bermain banana boat sambil berenang di tengah laut.





10. Pulau Belitung

Belitung dulunya dikenal sebagai Billiton adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia, diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini terkenal dengan lada putih (Piper sp.) yang dalam bahasa setempat disebut sahang, dan bahan tambang tipe galian-C seperti timah putih, pasir kuarsa, tanah liat putih, dan granit. Serta akhir-akhir ini menjadi tujuan wisata alam alternatif. Pulau ini dahulu dimiliki Britania Raya (1812), sebelum akhirnya ditukar kepada Belanda, bersama-sama Bengkulu, dengan Singapura dan New Amsterdam (sekarang bagian kota New York). Kota utamanya adalah Tanjung Pandan. Belitung adalah pulau istimewa dengan pantai-pantai pasir seputih kertas berbatu granit artistik, air laut jernih, dan pulau-pulau kecil eksotis seperti cerita Laskar Pelangi.

100 most beautiful places in the worls

Here the list of most beautiful places in the worls....

– 1 -
The inca city of Machu Picchu
country : Peru
place : near Cuzco



– 2 -
The Iguazu waterfalls
country : Argentina – Brazil
place : borders between the two countries


– 3 -
The Tadj Mahall
country : India
place : Agra, south-west of Delhi

– 4 -
The pyramids and the sphinx
country : Egypt
place : Giseh, south-west of Cairo


– 5 -
The great canyon of Colorado
country : United States of America
place : south-west of the country, Arizona state


– 6 -
Migrating animals in the Serengeti park
country : Tanzania
place : north of the country, east of Victoria lake


– 7 -
The Nabatean city of Petra
country : Jordania
place : south-west of the country, near Israel

– 8 -
The big wall of China
country : China
place : north-east of the country, along Inner Mongolia


– 9 -
The Victoria waterfalls
country : Zimbabwe – Zambia
place : border between the two countries


– 10 -
The great coral reef
country : Australia
place : offshore, north-east of the country

– 11 -
The city of Angkor
country : Cambodia
place : Siem Reap, north of the Tonle Sap lake


– 12 -
The amazonian virgin forest
country : Brazil – Peru
place : around the Amazonia river and its affluents

– 13 -
The Niagara waterfalls
country : Canada – United States of America
place : Niagara, near Toronto


– 14 -
The salar of Uyuni
country : Bolivia
place : south-west of the country


– 15 -
The Abu Simbel temple
country : Egypt
place : south-west of Assuan, at the shore of the Nasser lake

– 16 -
The Halong bay
country : Vietnam
place : in the Tonkin Gulf, east of Hanoi

– 17 -
The Bora-Bora island
country : French Polynesia
place : in the middle of the Pacific

– 18 -
Pagan, the thousand pagodas plain
country : Myanmar
place : south-west of Mandalay, at the edge of the Irrawaddy river

– 19 -
Sand dunes of the Sahara
country : Marocco – Mauritania – Mali – Algeria – Niger – Lybia – Chad – Sudan – Egypt
place : north of Africa

– 20 -
Fjords and the Preikestolen cliff
country : Norway
place : west of the country

– 21 -
The precolombian pyramids of Teotihuacan
country : Mexico
place : north-east of Mexico City

– 22 -
The Ngorongoro crater
country : Tanzania
place : north of the country, south of the Serengeti park


– 23 -
White immensity of Antarctica
country : without
place : north pole


– 24 -
Lunar scenery at the south of Altiplano
and the colourful lagoons (colorada and verde)
country : Bolivia
place : south of Lipez, near the borders with Argentina and Chile


– 25 -
Mount Everest
country : Nepal – China
place : border between the two countries

– 26 -
Bali island
country : Indonesia
place : east of Java island

– 27 -
Muslim fervour at Mecca
country : Saudi Arabia
place : Mecca, east of the country

– 28 -
Karstic peaks at Guilin, along the Li river
country : China
place : south of the country, between Guilin and Yangshuo

– 29 -
The Galapagos archipelago
country : Ecuador
place : off the west coast of the country

– 30 -
The Perito Moreno glacier
country : Argentina
place : Patagonia

– 31 -
The blue mosque in front of Hagia Sofia
country : Turkey
place : Istanbul


– 32 -
The caves of Carlsbad
country : United States of America
place : New Mexico State

– 33 -
The carnaval of Rio
country : Brazil
place : Rio of Janeiro

– 34 -
The rice terrace fields of Banaue
country : the Philippines
place : on the Lucon island, north of Manilla

– 35 -
Venice and its canals
country : Italia
place : Venice

– 36 -
The Cappadocia and the Goreme valley
country : Turkey
place : in the middle of the country

– 37 -
Moai statues of the Easter island
country : Chile
place : Easter island, in the middle of the Pacific

– 38 -
The Vatican and the Saint Peter’s basilica
country : The Vatican
place : inside the town of Rome

– 39 -
Aerial view of Rio bay
country : Brazil
place : Rio of Janeiro

– 40 -
The Potala, dalai-lama’s palace
country : China / Tibet
place : Lhassa

– 41 -
The maya city of Chichen Itza
country : Mexico
place : south of the country, Yucatan province

– 42 -
The Yellowstone national park
country : United States of America
place : north-west of the country, Wyoming state

– 43 -
The Piana rocky inlet and the Girolata gulf
country : France
place : Corsica

– 44 -
The Coliseum
country : Italia
place : Rome

– 45 -
The limestone basins at Huanglong
country : China
place : in the middle of the country, north of the Sichuan province


– 46 -
The Mezquita of Cordoba
country : Spain
place : Cordoba, Andalucia province


– 47 -
The Giants’ Causeway
country : Northern Ireland
place : north of the country

– 48 -
Milford sound and the Mitre peak
country : New Zealand
place : south-west of the southern island

– 49 -
The Buddhistic temple of Borobudur
country : Indonesia
place : in the middle of the Java island

– 50 -
The Kilauea and the Hawaii volcanoes
country : United States of America
place : Hawaii

– 51 -
The frescoes of the Sixtin church
country : The Vatican
place : inside the city of Rome

– 52 -
The Hassan II mosque
country : Marocco
place : Casablanca

– 53 -
Florence, the duomo and the ponte vecchio
country : Italia
place : Florence


– 54 -
The Acropolis and the Parthenon
country : Greece
place : Athena

– 55 -
The Registan at Samarkand
country : Uzbekistan
place : south-west of Tachkent

– 56 -
The Versailles castle
country : France
place : south-west of Paris

– 57 -
Big Ben and the Parliament Square
country : United Kingdom
place : London

– 58 -
The Meteors : monasteries built on rocky peaks
country : Greece
place : west of the country, Thessaly province


– 59 -
The mont Saint-Michel
country : France
place : Normandy

– 60 -
The royal palace and the Wat Phra Kaeo, the emerald buddha temple
country : Thailand
place : Bangkok

– 61 -
Hindu fervour at the banks of the Ganges at Varanasi
country : India
place : Varanasi (ex-Benares)

– 62 -
A Nil cruise between Luxor and Assuan
country : Egypt
place : from Luxor to Assuan

– 63 -
The Eiffel tower
country : France
place : Paris

– 64 -
The colorful waters of the Jiuzhaigou river
country : China
place : in the middle of the country, north of the Sichuan province


– 65 -
The Kremlin and the Saint Basil the blest cathedral
country : Russia
place : Moscow

– 66 -
The Komodo island
country : Indonesia
place : south, between the islands of Sumbawa and Flores

– 67 -
The Louvre museum
country : France
place : Paris


– 68 -
The Alhambra
country : Spain
place : Granada, Andalucia province

– 69 -
The Canaima park and the Salto Angel waterfalls
country : Venezuela
place : east of the country

– 70 -
The aeolian islands and the Stromboli
country : Italia
place : north of the Sicilia island

– 71 -
The Plitvice park and its waterfalls
country : Croatia
place : north of Gospic

– 72 -
The Neuschwanstein castle
country : Germany
place : near the border with Austria, south of Munich

– 73 -
The Reims cathedral
country : France
place : Reims

– 74 -
The Uluru giant monolith at Ayers Rock
country : Australia
place :in the middle of the country

– 75 -
The Baikal lake
country : Russia
place : near the border with Mongolia

– 76 -
The Wulingyuan rocky peaks
country : China
place : south-east of the country, Hunan province

– 77 -
The Karnak temple
country : Egypt
place : near Luxor


– 78 -
The statue of Liberty and the Manhattan view
country : United States of America
place : New-York

– 79 -
The Sagrada Familia
country : Spain
place : Barcelona

– 80 -
The Meidan-e Imam at Ispahan
country : Iran
place : south of Teheran

– 81 -
The city of Prague
country : Czech Republic
place : Prague

– 82 -
Giant sequoias
country : United States of America
place : in the sequoia national park, south-west of the country, California state

– 83 -
The Tasmania island
country : Australia
place : south-east of the country

– 84 -
Chorus of lights at Las Vegas
country : Etats-Unis
place : Las Vegas

– 85 -
The pagoda of Shwedagon
country : Myanmar
place : Yangoon

– 86 -
The emperor Qin I’s mausoleum and his terracotta army
country : China
place : Xi’an, Shaanxi province

– 87 -
The city of Sydney and the opera house
country : Australia
place : Sydney

– 88 -
Nightlife on the Djemaa Elfna square
country : Marocco
place : Marrakech

– 89 -
The Badshahi mosque at Lahore
country : Pakistan
place : south-east of Islamabad

– 90 -
The parliament of Budapest
country : Hungary
place : Budapest

– 91 -
Baalbek
country : Lebanon
place : north-east of the country

– 92 -
The forbidden city
country : China
place : Beijing

– 93 -
El Tajin
country : Mexico
place : north-east of Mexico city

– 94 -
The Burj al arab hotel
country : the United Arab Emirates
place : Dubai

– 95 -
Sigiriya
country : Sri Lanka
place : in the middle of the country

– 96 -
The mosque of Djenné
country : Mali
place : Djenné, east of Bamako

– 97 -
The golden gate bridge and the San Francisco bay
country : United States of America
place : California state

– 98 -
The Kennedy space center
country : United States of America
place : south-east of the country, Florida state

– 99 -
The Ermitage winter palace
country : Russia
place : Saint-Petersburg

– 100 -
The Petronas towers
country : Malaysia
place : Kuala Lumpur

First President - lead to the proclamation


Soekarno or Ir. The first President Soekarno flamboyant and much loved the women in his time, too many in respect both by friend and foe. His name was not only widespread in the country, in the International arena too many countries recognize the greatness and dignity of Sukarno. Although at the end of life and his position as President of the Republic many reap the controversy, we are worthy of Ir Sukarno as a hero recalls unforgettable in the history of Indonesia.

The first President of the Republic of Indonesia, Soekarno, Bung Karno's usually called, was born in Blitar, East Java, June 6, 1901 and died in Jakarta on June 21, 1970. His father named Raden Soekemi Sosrodihardjo and his mother Ida Ayu Nyoman Rai. During his life, he has three wives and has eight children. Fatmawati wife have children from Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati and thunder. From Hartini wife has Taufan and Bayu, while the wife Ratna Sari Dewi, the woman called the original Japanese derivatives Naoko Nemoto Kartika have children ..

Sukarno's childhood just a few years living with his parents in Blitar. During his elementary school to graduate, he lives in Surabaya, lodger at the home of Haji Oemar Tokroaminoto Said, a veteran politician Sarekat founder of Islam. Then continue their education at HBS (Hoogere Burger School). While studying at HBS, Sukarno had galvanize nationalist spirit. After graduating HBS in 1920, moved to Bandung and continued to THS (Technical High Technique Hoogeschool or school who is now the ITB). He won the title "Ir" on May 25, 1926.

Then, he formulated and established doctrine Marhaenism PNI (Nationalist Party of Indonesia) on July 4, 1927, with the aim of an independent Indonesia. As a result, the Netherlands, put into prison Sukamiskin, Bandung on December 29, 1929. Eight months later a new trial. In his defense, entitled Indonesia sued, he show apostasy Netherlands, a nation that claims it is more advanced.

Defense that made the Dutch more and more angry. So that in July 1930, the PNI was dissolved. After the Commons in 1931, Sukarno joined Partindo and also lead them. As a result, he re-arrested and exiled to the Netherlands Ende, Flores, 1933. Four years later moved to Bengkulu.

After a long struggle, Bung Karno and Bung Hatta proclaimed Indonesia's independence on August 17, 1945. In the trial date of June 1, 1945 BPUPKI, Ir.Soekarno the idea about the basis of the state which he called Pancasila. Dated August 17, 1945, Ir Soekarno and Drs. Mohammad Hatta proclaimed Indonesia's independence. In the trial PPKI, August 18, 1945 Ir.Soekarno elected by acclamation as the first President of the Republic of Indonesia.

Previously, he was also able to formulate that later became the basis of Pancasila (ideology) of the Unitary State of Republic of Indonesia. He seeks to unite the archipelago. Even Sukarno tried to gather the nations in Asia, Africa, and Latin America with the Asian-African Conference in Bandung in 1955 which later developed into the Non-Aligned Movement.

Rebellion G-30-S/PKI childbirth causing severe political crisis over the rejection of MPR accountability. Instead of the MPR picked Soeharto as Acting President. His health continued to deteriorate, which in the day Sunday, June 21, 1970 he died at the army hospital. He was buried at Wisma Yaso, Jakarta, and was buried in Blitar, East Java, near the tomb of his mother, Ida Ayu Nyoman Rai. Government confer as "Hero of the Proclamation".

Mahatma Gandhi


Mohandas Karamchand Gandhi (2 October 1869 – 30 January 1948) was a pre-eminent political and ideological leader of India during the Indian independence movement. He pioneered satyagraha, resistance to tyranny through mass civil resistance.[1] His philosophy was firmly founded upon ahimsa (nonviolence). His philosophy and leadership helped India gain independence and inspired movements for civil rights and freedom across the world. Gandhi is often referred to as Mahatma or "Great Soul" (magnanimous), an honorific first applied to him by Rabindranath Tagore).[2] In India, he is also called Bapu or "Father" and officially honored in India as the Father of the Nation. His birthday, 2 October, is commemorated as Gandhi Jayanti, a national holiday, and worldwide as the International Day of Non-Violence. Gandhi was assassinated on 30 January 1948 by Nathuram Godse.

Gandhi first employed civil disobedience while an expatriate lawyer in South Africa, during the resident Indian community's struggle for civil rights. After his return to India in 1915, he organized protests by peasants, farmers, and urban laborers concerning excessive land-tax and discrimination. After assuming leadership of the Indian National Congress in 1921, Gandhi led nationwide campaigns to ease poverty, expand women's rights, build religious and ethnic amity, end untouchability, and increase economic self-reliance. Above all, he aimed to achieve Swaraj or the independence of India from foreign domination. Gandhi famously led his followers in the Non-cooperation movement that protested the British-imposed salt tax with the 400 km (240 mi) Dandi Salt March in 1930. He launched the Quit India Movement in 1942, demanding immediate independence for India. Gandhi spent a number of years in jail in both South Africa and India.

As a practitioner of ahimsa, Gandhi swore to speak the truth and advocated that others do the same. He lived modestly in a self-sufficient residential community and wore the traditional Indian dhoti and shawl, woven from yarn that he had spun by hand himself. He ate simple vegetarian food, experimented for a time with a fruitarian diet, and undertook long fasts as a means of both self-purification and social protest.

Nelson Mandela - Anti-Apartheid Warrior


Nelson Rolihlahla Mandela was born in Transkei, South Africa on July 18, 1918. His father was Chief Henry Mandela of the Tembu Tribe. Mandela himself was educated at University College of Fort Hare and the University of Witwatersrand and qualified in law in 1942. He joined the African National Congress in 1944 and was engaged in resistance against the ruling National Party's apartheid policies after 1948. He went on trial for treason in 1956-1961 and was acquitted in 1961.

After the banning of the ANC in 1960, Nelson Mandela argued for the setting up of a military wing within the ANC. In June 1961, the ANC executive considered his proposal on the use of violent tactics and agreed that those members who wished to involve themselves in Mandela's campaign would not be stopped from doing so by the ANC. This led to the formation of Umkhonto we Sizwe. Mandela was arrested in 1962 and sentenced to five years' imprisonment with hard labour. In 1963, when many fellow leaders of the ANC and the Umkhonto we Sizwe were arrested, Mandela was brought to stand trial with them for plotting to overthrow the government by violence. His statement from the dock received considerable international publicity. On June 12, 1964, eight of the accused, including Mandela, were sentenced to life imprisonment. From 1964 to 1982, he was incarcerated at Robben Island Prison, off Cape Town; thereafter, he was at Pollsmoor Prison, nearby on the mainland.

During his years in prison, Nelson Mandela's reputation grew steadily. He was widely accepted as the most significant black leader in South Africa and became a potent symbol of resistance as the anti-apartheid movement gathered strength. He consistently refused to compromise his political position to obtain his freedom.

Nelson Mandela was released on February 11, 1990. After his release, he plunged himself wholeheartedly into his life's work, striving to attain the goals he and others had set out almost four decades earlier. In 1991, at the first national conference of the ANC held inside South Africa after the organization had been banned in 1960, Mandela was elected President of the ANC while his lifelong friend and colleague, Oliver Tambo, became the organisation's National Chairperson.

First flying woman


The world's most famous female aviator disappeared in 1937, as she attempted to become the first woman to fly around the world. With her navigator, Fred Noonan, her Lockheed Electra was last heard from about 100 miles from the tiny Pacific atoll, Howland Island, on July 2, 1937. President Roosevelt authorized an immediate search; no trace was ever found. Over the years, the disappearance of Amelia Earhart has spawned almost as many conspiracy theories as the Lindbergh Kidnapping and the Kennedy Assassination.

She achieved a number of aviation records:

* the first woman to fly across the Atlantic, in 1928
* the second person to fly solo across the Atlantic, in 1932
* the first person to solo from Hawaii to California, in 1935

Guided by her publicist and husband, George Putnam, she made headlines in the era when aviation gripped the public's imagination.
Youth

Amelia Earhart was born on July 24, 1897 in Kansas, the daughter of Edwin and Amy Earhart. At the age of three, she was sent to live with her grandmother (her namesake), mainly because the old woman needed company and a distraction from the deaths of her mother, her son, and her daughter-in-law, as well as the poor mental condition of her husband Alfred. The grandparents (or grandmother) raised Amelia during her early childhood. She liked their home in Atchison, Kansas, especially her large bedroom with views of the nearby river, now a museum open to the public. She enjoyed her life with her grandparents: learning to read at five, and secure in a place where it seemed that almost everyone was family. But her grandmother was timid, and a worrier, and did not approve of Amelia's tomboy tendencies, so Amelia kept her pony-riding, tree-climbing, snow-sledding, and hunting activities to herself. Her parents were only 50 miles away, and she summered with them, so she remained close to them during these years.
Education

When she was seven, her father Edwin took the family to the St. Louis World's Fair, where, on riding the Ferris wheel, she learned that she rather enjoyed heights. She learned to build and make things with her own hands, once making a crude roller coaster out of two-by-fours, a packing box, and roller-skate wheels. She was an avid reader, and even as a child read Harper's Magazine for Young People, and the novels of Dickens and Thackeray. One of her favorite poems was "Atalanta in Calydon" by Algernon Charles Swinburne; it's a poem about a warrior maiden, who hunts and kills a boar with Meleager.

From the first grade, she attended the College Preparatory School in Atchison. It was a tiny place, with only about 30 students, housed in a building that used to be a stable. Amelia was bright, but her independent spirit and lack of interest in recitation did not endear her to the teachers. In high school, cheerleading was not enough for her, she wanted to play on the basketball team.

Like Pappy Boyington, her family circumstances were unsettled, marked by moves and alcoholism in the family. The odd family arrangement (Amelia living with her grandparents in Atchison, her younger sister Muriel with the girls' parents in Kansas City) lasted until Amelia was ten, when she rejoined with her mother and father.

Her father Edwin, was well-educated, but tended to the impractical; money just slipped through his fingers. His in-laws, the Otises, helped him out a lot (including taking care of Amelia), but Edwin's extravagance remained a problem. In 1908, he got a new job, with the Rock Island railroad, which required him to move to Des Moines. Now, the arrangement with the Atchison grandparents was no longer feasible, so Amelia joined them in Iowa, and saw her first airplane, at the 1908 Iowa State Fair. For a few years, Edwin did well, moving into a newer, larger houses almost every year, as his income grew. But his spendthrift nature won out, and he kept living beyond his means, and increasingly turning to alcohol. He moved out for a time, but Amy (Amelia's mother) implored him to return.

The death of Amelia's grandparents, the Otises, was the final blow. The Otises were quite wealthy, with an estate worth over $170,000 (a huge sum in those days). While the will sought to provide for the grandchildren, it excluded Edwin and Amy. A lengthy, messy struggle ensued. During this time, Edwin had lost his job, and was forced to accept a menial position in St. Paul, which required another family move, to Minnesota.

In the 1913-14 school year, at St. Paul Central High School, where Amelia was more in control of her own destiny, she did very well, keeping a grade point average in the high eighties, with a curriculum including Latin, German, and Physics.

In 1916, she matriculated at Ogontz, a highly-regarded women's college, what used to be called a "finishing school," outside of Philadelphia. In her three semesters there, Amelia played field hockey, studied Shakespeare & Latin, and attended concerts of the Philadelphia Symphony. When the United States entered World War One in 1917, Amelia was drawn in and served as a nurse with the Volunteer Aid Detachment (VAD) of St. John Ambulance Brigade.
Flight

She took her first ride in an airplane in 1920. After her flight with barnstormer Frank Hawks, she said "As soon as we left the ground, I knew I myself had to fly." Indeed, within a few days, she took her first flying lesson, in a Curtiss JN-4 Jenny. Six months later, she bought her own airplane, a yellow Kinner Airster, that she dubbed "The Canary." Like Gabby Gabreski, she was not a naturally gifted pilot, but she persevered, built up her flying time, and even broke the woman's altitude record in 1922. The mid-Twenties were difficult years for Amelia. Her mother finally divorced Edwin, thus ending that part of Amelia's family life. She studied at Columbia for a time, but lack of money compelled her to withdraw. She had a long-term engagement to one Sam Chapmen, but they never married. She was active in aviation and social work, living in Medford, Massachusetts for a time. She flew whenever she could, distributing free passes to a carnival on one occasion, and was active in Boston aviation circles.
Across the Atlantic

She became the first woman to fly across the Atlantic on June 18-19, 1928. The flight was the brainchild of Amy Guest, a wealthy, aristocratic American expatriate living in London. Aware of the huge publicity that would accrue to the first woman to fly the Atlantic, the 55 year old Mrs. Guest had purchased a Fokker F7 trimotor from Commander Richard Byrd, to make the flight herself. Her family objected, and she relented, as long as the "right sort" of woman could make the flight. The "right sort" would take a good picture, be well-educated, and not be a publicity-seeking gold-digger. The Guest family hired George Putnam, a New York publicist who had promoted Lindbergh's book We, to look for a suitable women pilot. He selected the little-known Amelia Earhart, and introduced her as "Lady Lindy".

While the flight instantly made her world-famous, she was little more than a passenger in the Fokker tri-motor "Friendship." They took off from Trepassy, Newfoundland, and after a 20 hour and 40 minute flight, landed in Burry Port, Wales. When they went on to London, another huge mob welcomed them. The pilots, Wilmer Stutz and Louis Gordon, were all but forgotten in the media frenzy surrounding the first woman to fly across the Atlantic.
Pictures and Comments

Amelia Earhart was a photographer and publicist's dream. Not only did she fly airplanes and break aviation records, she looked good doing so. She seemed to be both beautiful and down-to-earth, the type of good looks that might let her be called "America's Sweetheart." Shown on the left are a small sample of the countless photographs taken of Amelia Earhart in the 1920s and 1930s. Apparently she posed willingly for all of them: studio portraits, glamour shots. head shots, full-length pictures, in and around various airplanes, with numerous celebrities and politicians, etc.

The first photo, taken about 1930, is a classic glamour shot of the era: a three-quarter view, dressed with a fur collar, soft focus, and complimentary lighting. You can see a faint inscription in the lower part of the picture.

By comparison, the second one is less contrived, and probably a more accurate picture of Amelia, as you might see her on the street.

I love the one of her (holding a bouquet of flowers) and New York City Mayor Jimmy Walker, the third photo. He was a character himself, and he looks every bit the part of the glad-handling, smooth-talking, but corrupt, Irish politician that he was.

Fourth and fifth are two more formal portraits. Note the desk and vase that she is standing next to in the fifth one.

The sixth picture shows Amelia Earhart checking the airplane's equipment before her first flight across the Atlantic in 1928.

Pricess of Wales - Diana


Lady Diana Frances Spencer, (Diana Frances Mountbatten-Windsor, née Spencer) (July 1, 1961–August 31, 1997) was the first wife of Charles, Prince of Wales. From her marriage in 1981 to her divorce in 1996 she was styled "Her Royal Highness The Princess of Wales". After her divorce from the Prince of Wales in 1996 Diana ceased to be the Princess of Wales and also lost the resulting Royal Highness style, She received the title normally used by the ex-wives of peers, Diana, Princess of Wales under Letters Patent issued by Queen Elizabeth II at the time of the divorce.

Diana was often called Princess Diana by the media and the public, but she did not possess such a title and was not personally a princess, a point Diana herself made to people who referred to her as such. Contrary to belief, being Princess of Wales does not make one a princess in one's own right. It merely indicates that one was married to a Prince of Wales. Princesses in their own right only exist by creation of the monarch or by birth. Diana was in fact the first non-princess to be Princess of Wales for centuries. Previous Princesses of Wales, such as Alexandra of Denmark or Mary of Teck were already princesses by birth when they married a Prince of Wales.

An iconic presence on the world stage, Diana, Princess of Wales was noted for her pioneering charity work. Yet her philanthropic endeavours were overshadowed by her scandal-plagued marriage to Prince Charles. Her bitter accusations via fridiana princess of walesends and biographers of adultery, mental cruelty and emotional distress visited upon her, and her own admission of adultery and numerous love affairs riveted the world for much of the 1990s, spawning books, magazine articles and television movies.

From the time of her engagement to the Prince of Wales in 1981 until her death in a car accident in 1997, the Princess was arguably the most famous woman in the world, the pre-eminent female celebrity of her generation: a fashion icon, an image of feminine beauty, admired and emulated for her high-profile involvement in AIDS issues, and the international campaign against landmines. During her lifetime, she was often referred to as the most photographed person in the world. To her admirers, the Princess of Wales was a role model - after her death, there were even calls for her to be nominated for sainthood - while her detractors saw her life as a cautionary tale of how an obsession with publicity can ultimately destroy an individual.

Junkfood menyusutkan otak?


INILAH.COM, Jakarta - Junk food memang seringkali menjadi pilihan makanan bagi Anda yang supersibuk. Sebuah studi baru menemukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan memiliki otak yang menyusut. Benarkah?


Junk food dikenal sebagai jenis makanan yang tinggi kalori, tapi tidak ada nilai gizinya. Ternyata makanan ini tidak hanya bisa memicu penyakit, juga bisa membuat otak menyusut.

Seseorang yang sering mengonsumsi junk food akan menyebabkan kelebihan berat badan bahkan hingga obesitas karena tingginya kadar lemak. Dan lemak berlebih ini diketahui bisa membuat otak jadi menciut.


Makanan ini tidak hanya bisa mengubah struktur fisik otak, tapi juga memicu masalah memori dan peningkatan risiko demensia serta membuat usia bagian abu-abu otak menjadi lebih cepat tua, yaitu kira-kira 16 tahun lebih cepat.


Peneliti menemukan bahwa otak dari orang yang kelebihan berat badan dan obesitas rata-rata memiliki ukuran 4-8% lebih kecil dibanding orang yang sehat.


Hal ini karena darah tidak mudah masuk pembuluh darah, sehingga sulit mencapai otak yang memicu terjadinya kekurangan oksigen dan sel-sel otak akhirnya mati.


Seperti dikutip dari Dailymail, Paul Thompson, profesor neurologi dari University of Los Angeles menjelaskan, seseorang pastinya memahami bahwa makanan berlemak bisa menyumbat arteri sehingga buruk bagi jantung, dan kondisi ini juga persis sama dengan yang terjadi di pembuluh darah di otak.


Thompson menambahkan, rata-rata orang kehilangan 0,5% bagian otaknya dalam waktu setahun. Tapi bagi orang yang gemuk akan kehilangan 4% dari otaknya sehingga ia mengalami penuaan otak lebih cepat.


Daerah yang mengalami penyusutan ini paling banyak terjadi di bagian penalaran, penilaian dan pengolahan kenangan jangka panjang. Karenanya kelebihan berat badan bisa mengubah cara berpikir seseorang.

Untuk itu jika ingin bagian otak Anda tidak mengalami penuaan dan penyusutan lebih cepat, maka hindari makanan mengandung kalori tinggi seperti junk food sehingga aliran darah ke otak tidak terganggu.

Abraham Lincoln - originator of the meaning of democracy


Abraham Lincoln (February 12, 1809 – April 15, 1865) was the 16th President of the United States, serving from March 1861 until his assassination. As president, he led the country through a great constitutional, military and moral crisis—the American Civil War—preserving the Union while ending slavery and promoting economic modernization. Reared in a poor family on the western frontier, Lincoln was mostly self-educated. He became a country lawyer, an Illinois state legislator, and a one-term member of the United States House of Representatives but failed in two attempts at a seat in the United States Senate. He was an affectionate, though often absent, husband and father of four children.

After deftly opposing the expansion of slavery in the United States in his campaign debates and speeches, Lincoln secured the Republican nomination and was elected president in 1860. Following declarations of secession by southern slave states, war began in April 1861, and he concentrated on both the military and political dimensions of the war effort, seeking to reunify the nation. He vigorously exercised unprecedented war powers, including the arrest and detention without trial of thousands of suspected secessionists. He prevented British recognition of the Confederacy by skillfully handling the Trent affair late in 1861. He issued his Emancipation Proclamation in 1863 and promoted the passage of the Thirteenth Amendment to the United States Constitution, abolishing slavery.

Lincoln closely supervised the war effort, especially the selection of top generals, including the commanding general and future president, Ulysses S. Grant. He brought leaders of various factions of his party into his cabinet and pressured them to cooperate. Under his leadership, the Union took control of the border slave states at the start of the war and tried repeatedly to capture the Confederate capital at Richmond. Each time a general failed, Lincoln substituted another until finally Grant succeeded in 1865. A shrewd politician deeply involved with power issues in each state, he reached out to War Democrats and managed his own re-election in the 1864 presidential election.

As the leader of the moderate faction of the Republican party, Lincoln came under attack from all sides. Radical Republicans wanted harsher treatment of the South, Democrats desired more compromise, and secessionists saw him as their enemy. Lincoln fought back with patronage, by pitting his opponents against each other, and by appealing to the American people with his powers of oratory; for example, his Gettysburg Address of 1863 became one of the most quoted speeches in American history. It was an iconic statement of America's dedication to the principles of nationalism, equal rights, liberty, and democracy. At the close of the war, Lincoln held a moderate view of Reconstruction, seeking to speedily reunite the nation through a policy of generous reconciliation in the face of lingering and bitter divisiveness. Lincoln was shot and killed by John Wilkes Booth, a Confederate sympathizer, just six days after the surrender of Confederate commanding general Robert E. Lee, marking the first assassination of a U.S. president. Lincoln has frequently been ranked by a majority of scholars as the greatest U.S. president.

Pahlawan wanita INDONESIA

1. Raden Ajeng Katini
Door Duistermis tox Licht, Habis Gelap Terbitlah Terang, itulah judul buku dari kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini yang terkenal. Surat-surat yang dituliskan kepada sahabat-sahabatnya di negeri Belanda itu kemudian menjadi bukti betapa besarnya keinginan dari seorang Kartini untuk melepaskan kaumnya dari diskriminasi yang sudah membudaya pada zamannya.

Buku itu menjadi pedorong semangat para wanita Indonesia dalam memperjuangkan hak-haknya. Perjuangan Kartini tidaklah hanya tertulis di atas kertas tapi dibuktikan dengan mendirikan sekolah gratis untuk anak gadis di Jepara dan Rembang.

Upaya dari puteri seorang Bupati Jepara ini telah membuka penglihatan kaumnya di berbagai daerah lainnya. Sejak itu sekolah-sekolah wanita lahir dan bertumbuh di berbagai pelosok negeri. Wanita Indonesia pun telah lahir menjadi manusia seutuhnya.

Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya.

Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu.

Pada saat itu, Raden Ajeng Kartini yang lahir di Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879, ini sebenarnya sangat menginginkan bisa memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, namun sebagaimana kebiasaan saat itu dia pun tidak diizinkan oleh orang tuanya.

Dia hanya sempat memperoleh pendidikan sampai E.L.S. (Europese Lagere School) atau tingkat sekolah dasar. Setamat E.L.S, Kartini pun dipingit sebagaimana kebiasaan atau adat-istiadat yang berlaku di tempat kelahirannya dimana setelah seorang wanita menamatkan sekolah di tingkat sekolah dasar, gadis tersebut harus menjalani masa pingitan sampai tiba saatnya untuk menikah.

Merasakan hambatan demikian, Kartini remaja yang banyak bergaul dengan orang-orang terpelajar serta gemar membaca buku khususnya buku-buku mengenai kemajuan wanita seperti karya-karya Multatuli “Max Havelaar” dan karya tokoh-tokoh pejuang wanita di Eropa, mulai menyadari betapa tertinggalnya wanita sebangsanya bila dibandingkan dengan wanita bangsa lain terutama wanita Eropa.

Dia merasakan sendiri bagaimana ia hanya diperbolehkan sekolah sampai tingkat sekolah dasar saja padahal dirinya adalah anak seorang Bupati. Hatinya merasa sedih melihat kaumnya dari anak keluarga biasa yang tidak pernah disekolahkan sama sekali.

Sejak saat itu, dia pun berkeinginan dan bertekad untuk memajukan wanita bangsanya, Indonesia. Dan langkah untuk memajukan itu menurutnya bisa dicapai melalui pendidikan. Untuk merealisasikan cita-citanya itu, dia mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk anak gadis di daerah kelahirannya, Jepara. Di sekolah tersebut diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, memasak, dan sebagainya. Semuanya itu diberikannya tanpa memungut bayaran alias cuma-cuma.

Bahkan demi cita-cita mulianya itu, dia sendiri berencana mengikuti Sekolah Guru di Negeri Belanda dengan maksud agar dirinya bisa menjadi seorang pendidik yang lebih baik. Beasiswa dari Pemerintah Belanda pun telah berhasil diperolehnya, namun keinginan tersebut kembali tidak tercapai karena larangan orangtuanya. Guna mencegah kepergiannya tersebut, orangtuanya pun memaksanya menikah pada saat itu dengan Raden Adipati Joyodiningrat, seorang Bupati di Rembang.

Berbagai rintangan tidak menyurutkan semangatnya, bahkan pernikahan sekalipun. Setelah menikah, dia masih mendirikan sekolah di Rembang di samping sekolah di Jepara yang sudah didirikannya sebelum menikah. Apa yang dilakukannya dengan sekolah itu kemudian diikuti oleh wanita-wanita lainnya dengan mendirikan ‘Sekolah Kartini’ di tempat masing-masing seperti di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon.

Sepanjang hidupnya, Kartini sangat senang berteman. Dia mempunyai banyak teman baik di dalam negeri maupun di Eropa khususnya dari negeri Belanda, bangsa yang sedang menjajah Indonesia saat itu. Kepada para sahabatnya, dia sering mencurahkan isi hatinya tentang keinginannya memajukan wanita negerinya. Kepada teman-temannya yang orang Belanda dia sering menulis surat yang mengungkapkan cita-citanya tersebut, tentang adanya persamaan hak kaum wanita dan pria.

Setelah meninggalnya Kartini, surat-surat tersebut kemudian dikumpulkan dan diterbitkan menjadi sebuah buku yang dalam bahasa Belanda berjudul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Apa yang terdapat dalam buku itu sangat berpengaruh besar dalam mendorong kemajuan wanita Indonesia karena isi tulisan tersebut telah menjadi sumber motivasi perjuangan bagi kaum wanita Indonesia di kemudian hari.

Apa yang sudah dilakukan RA Kartini sangatlah besar pengaruhnya kepada kebangkitan bangsa ini. Mungkin akan lebih besar dan lebih banyak lagi yang akan dilakukannya seandainya Allah memberikan usia yang panjang kepadanya. Namun Allah menghendaki lain, ia meninggal dunia di usia muda, usia 25 tahun, yakni pada tanggal 17 September 1904, ketika melahirkan putra pertamanya.

Mengingat besarnya jasa Kartini pada bangsa ini maka atas nama negara, pemerintahan Presiden Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
sumber : Koran Anak Indonesia

2. Cut Nyak dhien
Perempuan Aceh Berhati Baja
Nangroe Aceh Darussalam merupakan daerah yang banyak melahirkan pahlawan perempuan yang gigih tidak kenal kompromi melawan kaum imperialis. Cut Nyak Dien merupakan salah satu dari perempuan berhati baja yang di usianya yang lanjut masih mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan Belanda sebelum ia akhirnya ditangkap.
Pahlawan Kemerdekaan Nasional kelahiran Lampadang, Aceh, tahun 1850, ini sampai akhir hayatnya teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Wanita yang dua kali menikah ini, juga bersuamikan pria-pria pejuang. Teuku Ibrahim Lamnga, suami pertamanya dan Teuku Umar suami keduanya adalah pejuang-pejuang kemerdekaan bahkan juga Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Jiwa pejuang memang sudah diwarisi Cut Nyak Dien dari ayahnya yang seorang pejuang kemerdekaan yang tidak kenal kompromi dengan penjajahan. Dia yang dibesarkan dalam suasana memburuknya hubungan antara kerajaan Aceh dan Belanda semakin mempertebal jiwa patriotnya.

Ketika Lampadang, tanah kelahirannya, diduduki Belanda pada bulan Desember 1875, Cut Nyak Dien terpaksa mengungsi dan berpisah dengan ayah serta suaminya yang masih melanjutkan perjuangan. Perpisahan dengan sang suami, Teuku Ibrahim Lamnga, yang dianggap sementara itu ternyata menjadi perpisahan untuk selamanya. Cut Nyak Dien yang menikah ketika masih berusia muda, begitu cepat sudah ditinggal mati sang suami yang gugur dalam pertempuran dengan pasukan Belanda di Gle Tarum bulan Juni 1878.

Begitu menyakitkan perasaaan Cut Nyak Dien akan kematian suaminya yang semuanya bersumber dari kerakusan dan kekejaman kolonial Belanda. Hati ibu muda yang masih berusia 28 tahun itu bersumpah akan menuntut balas kematian suaminya sekaligus bersumpah hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu usahanya menuntut balas tersebut. Hari-hari sepeninggal suaminya, dengan dibantu para pasukannya, dia terus melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda.

Dua tahun setelah kematian suami pertamanya atau tepatnya pada tahun 1880, Cut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku Umar, kemenakan ayahnya. Sumpahnya yang hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu menuntut balas kematian suami pertamanya benar-benar ditepati. Teuku Umar adalah seorang pejuang kemerdekaan yang terkenal banyak mendatangkan kerugian bagi pihak Belanda. Teuku Umar telah dinobatkan oleh negara sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Sekilas mengenai Teuku Umar. Teuku Umar terkenal sebagai seorang pejuang yang banyak taktik. Pada tahun 1893, pernah berpura-pura melakukan kerja sama dengan Belanda hanya untuk memperoleh senjata dan perlengkapan perang. Setelah tiga tahun berpura-pura bekerja sama, Teuku Umar malah berbalik memerangi Belanda. Tapi dalam satu pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 Pebruari 1899, Teuku Umar gugur.

Cut Nyak Dien kembali sendiri lagi. Tapi walaupun tanpa dukungan dari seorang suami, perjuangannya tidak pernah surut, dia terus melanjutkan perjuangan di daerah pedalaman Meulaboh. Dia seorang pejuang yang pantang menyerah atau tunduk pada penjajah. Tidak mengenal kata kompromi bahkan walau dengan istilah berdamai sekalipun.
Perlawanannya yang dilakukan secara bergerilya itu dirasakan Belanda sangat mengganggu bahkan membahayakan pendudukan mereka di tanah Aceh, sehingga pasukan Belanda selalu berusaha menangkapnya tapi sekalipun tidak pernah berhasil.

Tapi seiring dengan bertambahnya usia, Cut Nyak Dien pun semakin tua. Penglihatannya mulai rabun dan berbagai penyakit orang tua seperti encok pun mulai menyerang. Di samping itu jumlah pasukannya pun semakin berkurang, ditambah lagi situasi yang semakin sulit memperoleh makanan.
Melihat keadaan yang demikian, anak buah Cut Nyak Dien merasa kasihan kepadanya walaupun sebenarnya semangatnya masih tetap menggelora. Atas dasar kasihan itu, seorang panglima perang dan kepercayaannya yang bernama Pang Laot, tanpa sepengetahuannya berinisiatif menghubungi pihak Belanda, dengan maksud agar Cut Nyak Dien bisa menjalani hari tua dengan sedikit tenteram walaupun dalam pengawasan Belanda. Dan pasukan Belanda pun menangkapnya.

Begitu teguhnya pendirian Cut Nyak Dien sehingga ketika sudah terkepung dan hendak ditangkap pun dia masih sempat mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan Belanda. Pasukan Belanda yang begitu banyak akhirnya berhasil menangkap tangannya. Dia lalu ditawan dan dibawa ke Banda Aceh.

Tapi walaupun di dalam tawanan, dia masih terus melakukan kontak atau hubungan dengan para pejuang yang belum tunduk. Tindakannya itu kembali membuat pihak Belanda berang sehingga dia pun akhirnya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat. Di tempat pembuangan itulah akhirnya dia meninggal dunia pada tanggal 6 Nopember 1908, dan dimakamkan di sana.

Perjuangan dan pengorbanan yang tidak mengenal lelah didorong karena kecintaan pada bangsanya menjadi contoh dan teladan bagi generasi berikutnya. Atas perjuangan dan pengorbanannya yang begitu besar kepada negara, Cut Nyak Dien dinobatkan menjadi Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Penobatan tersebut dikuatkan dengan SK Presiden RI No.106 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964.
sumber : tokoh Indonesia


3. Cut Nyak Meutia
Berani Menerjang Peluru
Pameo yang mengatakan wanita sebagai insan lemah dan harus selalu dilindungi tidak selamanya benar. Itu dibuktikan oleh Cut Nyak Meutia, wanita asal Nangroe Aceh Darussalam, yang terus berjuang melawan Belanda hingga tewas diterjang tiga peluru di tubuhnya.

Wanita kelahiran Perlak, Aceh, tahun 1870, ini adalah seorang Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang hingga titik darah penghabisan tetap memegang prinsip tak akan mau tunduk kepada kolonial.

Sebelum Cut Nyak Meutia lahir, pasukan Belanda sudah menduduki daerah Aceh yang digelari serambi Mekkah tersebut. Perlakuan Belanda yang semena-mena dengan berbagai pemaksaan dan penyiksaan akhirnya menimbulkan perlawanan dari rakyat. Tiga tahun sebelum perang Aceh-Belanda meletus, ketika itulah Cut Nyak Meutia dilahirkan. Suasana perang pada saat kelahiran dan perkembangannya itu, di kemudian hari sangat memengaruhi perjalanan hidupnya.

Ketika sudah beranjak dewasa, dia menikah dengan Teuku Muhammad, seorang pejuang yang lebih terkenal dengan nama Teuku Cik Tunong. Walaupun ketika masih kecil ia sudah ditunangkan dengan seorang pria bernama Teuku Syam Syarif, tetapi ia memilih menikah dengan Teuku Muhammad, pria yang sangat dicintainya.
Perang terhadap pendudukan Belanda terus berkobar seakan tidak pernah berhenti. Cut Nyak Meutia bersama suaminya Teuku Cik Tunon langsung memimpin perang di daerah Pasai. Perang yang berlangsung sekitar tahun 1900-an itu telah banyak memakan korban baik dari pihak pejuang kemerdekaan maupun dari pihak Belanda.

Pasukan Belanda yang mempunyai persenjataan lebih lengkap memaksa pasukan pejuang kemerdekaan yang dipimpin pasangan suami istri itu melakukan taktik perang gerilya. Berkali-kali pasukan mereka berhasil mencegat patroli pasukan Belanda. Di lain waktu, mereka juga pernah menyerang langsung ke markas pasukan Belanda di Idie.

Sudah banyak kerugian pemerintahan Belanda baik berupa pasukan yang tewas maupun materi diakibatkan perlawanan pasukan Cut Nyak Meutia. Karenanya, melalui pihak keluarga Meutia sendiri, Belanda selalu berusaha membujuknya agar menyerahkan diri. Namun Cut Nyak Meutia tidak pernah tunduk terhadap bujukan yang terkesan memaksa tersebut.

Bersama suaminya, tanpa kenal takut dia terus melakukan perlawanan. Namun naas bagi Teuku Cik Tunong, suaminya. Suatu hari di bulan Mei tahun 1905, Teuku Cik Tunong berhasil ditangkap pasukan Belanda. Ia kemudian dijatuhi hukuman tembak.

Berselang beberapa lama setelah kematian suaminya, Cut Nyak Meutia menikah lagi dengan Pang Nangru, pria yang ditunjuk dan dipesan suami pertamanya sebelum menjalani hukuman tembak. Pang Nangru adalah teman akrab dan kepercayaan suami pertamanya, Teuku Cik Tunong. Bersama suami keduanya itu, Cut Nyak Meutia terus melanjutkan perjuangan melawan pendudukan Belanda.

Di lain pihak, pengepungan pasukan Belanda pun semakin hari semakin mengetat yang mengakibatkan basis pertahanan mereka semakin menyempit. Pasukan Cut Meutia semakin tertekan mundur, masuk lebih jauh ke pedalaman rimba Pasai.

Di samping itu, mereka pun terpaksa berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menyiasati pencari jejak pasukan Belanda. Namun pada satu pertempuran di Paya Cicem pada bulan September tahun 1910, Pang Nangru juga tewas di tangan pasukan Belanda. Sementara Cut Nyak Meutia sendiri masih dapat meloloskan diri.

Kematian Pang Nangru membuat beberapa orang teman Pang Nangru akhirnya menyerahkan diri. Sedangkan Meutia walaupun dibujuk untuk menyerah namun tetap tidak bersedia. Di pedalaman rimba Pasai, dia hidup berpindah-pindah bersama anaknya, Raja Sabil, yang masih berumur sebelas tahun untuk menghindari pengejaran pasukan Belanda.

Tapi pengejaran pasukan Belanda yang sangat intensif membuatnya tidak bisa menghindar lagi. Rahasia tempat persembunyiannya terbongkar. Dalam suatu pengepungan yang rapi dan ketat pada tanggal 24 Oktober 1910, dia berhasil ditemukan.

Walaupun pasukan Belanda bersenjata api lengkap tapi itu tidak membuat hatinya kecut. Dengan sebilah rencong di tangan, dia tetap melakukan perlawanan. Namun tiga orang tentara Belanda yang dekat dengannya melepaskan tembakan. Dia pun gugur setelah sebuah peluru mengenai kepala dan dua buah lainnya mengenai dadanya. Cut Nyak Meutia gugur sebagai pejuang pembela bangsa.
sumber : Tokoh Indonesia


4. Raden Dewi Sartika
Dewi Sartika (Bandung, 4 Desember 1884 – Tasikmalaya, 11 September 1947), tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan, diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966.

Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priyayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara. Meski melanggar adat saat itu, orang tuanya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika, ke sekolah Belanda pula. Sepeninggal ayahnya, Dewi Sartika dirawat oleh pamannya (kakak ibunya) yang berkedudukan sebagai patih di Cicalengka. Dari pamannya, beliau mendapatkan didikan mengenai kesundaan, sedangkan wawasan kebudayaan Barat diperolehnya dari berkat didikan seorang nyonya Asisten Residen bangsa Belanda.

Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, beliau sering memperagakan praktik di sekolah, mengajari baca-tulis, dan bahasa Belanda, kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar.

Waktu itu Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun, ketika Cicalengka digemparkan oleh kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang ditunjukkan oleh anak-anak pembantu kepatihan. Gempar, karena di waktu itu belum banyak anak-anak (apalagi anak rakyat jelata) memiliki kemampuan seperti itu, dan diajarkan oleh seorang anak perempuan.

Ketika sudah mulai remaja, Dewi Sartika kembali ke ibunya di Bandung. Jiwanya yang semakin dewasa semakin menggiringnya untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini didorong pula oleh pamannya, Bupati Martanagara, pamannya sendiri, yang memang memiliki keinginan yang sama. Tetapi, meski keinginan yang sama dimiliki oleh pamannya, tidak menjadikannya serta merta dapat mewujudkan cita-citanya. Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu, membuat pamannya mengalami kesulitan dan khawatir. Namu karena kegigihan semangatnya yang tak pernah surut, akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan.

Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, seseorang yang memiliki visi dan cita-cita yang sama, guru di Sekolah Karang Pamulang, yang pada waktu itu merupakan Sekolah Latihan Guru.

Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan anggota keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis, dan sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu.

Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A. Martenagara, pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang; Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Ny. Poerwa dan Nyi. Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang, menggunakan ruangan pendopo kabupaten Bandung.

Setahun kemudian, 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga kemudian pindah ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi baru ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungan pribadinya, serta bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, membuktikan kepada bangsa kita bahwa perempuan memiliki kemampuan yang tak ada bedanya dengan laki-laki. Tahun 1910, menggunakan hartanya pribadi, sekolahnya diperbaiki lagi sehingga bisa lebih mememnuhi syarat kelengkapan sekolah formal.

Pada tahun-tahun berikutnya di beberapa wilayah Pasundan bermunculan beberapa Sakola Istri, terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang memiliki cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika. Pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan Sakola Istri di kota-kota kabupaten (setengah dari seluruh kota kabupaten se-Pasundan). Memasuki usia ke-sepuluh, tahun 1914, nama sekolahnya diganti menjadi Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Keutamaan Perempuan). Kota-kota kabupaten wilayah Pasundan yang belum memiliki Sakola Kautamaan Istri tinggal tiga/empat, semangat ini menyeberang ke Bukittinggi, di mana Sakola Kautamaan Istri didirikan oleh Encik Rama Saleh. Seluruh wilayah Pasundan lengkap memiliki Sakola Kautamaan Istri di tiap kota kabupatennya pada tahun 1920, ditambah beberapa yang berdiri di kota kewedanaan.

Bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun, yang kemudian berganti nama menjadi “Sakola Raden Dewi”. Atas jasanya dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.

Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya, dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sederhana di pemakaman Cigagadon-Desa Rahayu Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Bandung.


5. Martha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu (lahir di Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800 – meninggal di Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 tahun) adalah seorang gadis dari Desa Abubu di Pulau Nusalaut. Lahir sekitar tahun 1800 dan pada waktu mengangkat senjata melawan penjajah Belanda berumur 17 tahun. Ayahnya adalah Kapitan Paulus Tiahahu, seorang kapitan dari negeri Abubu yang juga pembantu Thomas Matulessy dalam perang Pattimura tahun 1817 melawan Belanda.

Martha Christina tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen terhadap cita-cita perjuangannya.

6. Maria Walanda Maramis
Maria Walanda Maramis atau Maria Josephine Catherine Maramis (lahir di Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872 – meninggal di Maumbi, Sulawesi Utara, 22 April 1924 pada umur 51 tahun), atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis, adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia karena usahanya untuk mengembangkan keadaan wanita di Indonesia pada permulaan abad ke-20.

Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat Minahasa memperingati Hari Ibu Maria Walanda Maramis, sosok yang dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan. Menurut Nicholas Graafland, dalam sebuah penerbitan "Nederlandsche Zendeling Genootschap" tahun 1981, Maria ditasbihkan sebagai salah satu perempuan teladan Minahasa yang memiliki "bakat istimewa untuk menangkap mengenai apapun juga dan untuk memperkembangkan daya pikirnya, bersifat mudah menampung pengetahuan sehingga lebih sering maju daripada kaum lelaki".
Untuk mengenang kebesaran beliau, telah dibangun Patung Walanda Maramis yang terletak di kelurahan Komo Luar Kecamatan weang sekitar 15 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan angkutan darat. Di sini, pengunjung dapat mengenal sejarah perjuangan seorang wanita asal Bumi Nyiur Melambai ini. Fasilitas yang ada saat ini adalah tempat parkir dan pusat perbelanjaan.


7. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang lahir di Serang dan terlahir dengan nama asli Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Endhi tahun 1752. Ia adalah putrid dari Pangeran Natapraja, penguasa daerah Serang, sebuah wilayah terpencil dalam kerajaan Mataram, Jawa Tengah.

Pangeran Natapraja adalah panglima perang Sultan Hamengku Buwono I yang bergeral Panembahan Serang. RA Kustiyah sejak kecil sudah ikut dengan ayahnya untuk berperang untuk melawan Belanda. Setelah ayahandanya wafat karena sakit. RA Kustiyah menggantikan kedudukan sang ayah sebaagai junjungan di Serang dan akhirnya dia digelari Nyi Ageng Serang.

Selama memimpin, Nyi Ageng Serang dikenal dekat dengan rakyatnya. Ia selalu membantu kesegsaraan rakyatnya dengan membagi-bagikan bahan pangan. Ketika perang Diponegoro meletus, Nyi Ageng Serang beserta menantunya Raden Mas Pak-pak dan pasukan Nataprajan juga ikut bertempur melawan Belanda. Nyi Ageng bertempur dan memimpin pasukannya dari tandu karena usianya yang sudah mencapai 73 tahun. Setelah 3 tahun ikut membantu Pangeran Diponegoro, Nyi Ageng Serang mengundurkan diri dari medan perang dan digantikan oleh menantunya Raden Pak-Pak.

Hingga Nyi Ageng Serang wafat, daerah Serang tetap sebagai daerah merdeka. Nyi Ageng Serang merupakan salah satu keturunan dari Sunan Kalijaga. Selain itu, Nyi Ageng Serang mempunyai cucu yang juga seorang pahlawan nasional yaitu Ki Hadjar Dewantara. Nyi Ageng Serang wafat pada 1838 di Yogyakarta, dan dimakamkan di Kulonprogo.


8. Nyi Ahmad Dahlan
Pada awal abad ke-20, kaum wanita belum merasa mendapatkan persamaan hak dalam memperoleh pendidikan, sehingga bermuncullah tokoh-tokoh emansipasi wanita dalam sejarah Indonesia.

Nyai Ahmad Dahlan merupakan salah satu dari sekian tokoh wanita yang memperjuangkan keetaraan hak wanita. Beliau tidak hanya aktif dalam dunia pendidikan, keagamaan, sosial, namun juga memiliki peranan yang sangat berarti dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Nyai Ahmad Dahlan mempunyai nama kecil Siti Walidah Binti Kiai Penghulu Haji Ibrahim bin Kiai Muhammad Hasan Pengkol bin Kiai Muhammad Ali Ngraden Pengkol. Ibunya dikenal dengan nama Nyai Mas. Beliau lahir di Yogyakarta pada tahun 1872 M. beliau di besarkan dalam lingkungan agamis tradisional. Sikap keagamaan pada waktu itu sangat tradisional terutama bagi kaum perempuan. Perempuan pada waktu tu tidak boleh mengenyam pendidikan formal, mereka hanya diperbolehkan belajar agama. Pendidikan yang didirikan oleh Belanda pada waktu itu terbatas dan hanya untuk goglongan tertentu. Walaupun dari kalangan kaum ulama, Nyai Ahmad Dahlan hanya dididik agama oleh kedua orang tuannya. Setelah beliau menikah dengan Muhammad Darwis, atau lebih dikenal dengan Kiai Haji Ahmad Dahlan, beliau mulai belajar banyak dari suaminya yang merupakan tokoh dan pendiri organisasi Muhammadiyah. beliau juga akrab dengan tokoh-tokoh nasioanl teman-teman suaminya. Di antara mereka adalah, Jenderal Soedirman, Bung Tomo, Bung Karno, dan Kiai Haji Mas Mansyur. Dari tokoh-tokoh itulah, Nyai Ahmad Dahlan meski hanya memperoleh pendidikan dari lingkungan keluarga, tumbuh menjadi seseorang yang berwawasan luas. Berangkat dari kenyataan yang ada, Nyai Ahmad Dahlan mulai memikirkan untuk memperjuangkan hak-hak wanita, dimulai dengan membuat pengajian untuk kalangan wanita, tidak hanya diisi dengan pengetahuan tentang agama tetapi juga mengajarkan tentang arti pentingnya pendidikan bagi masyarakat.

Kelompok pengajian ini, kemudian diberi nama Sopo Tresno. Sebuah kelompok pengajian wanita yang didirikan pada tahun 1914, kemudian pada tahun, 1923 berganti nama menjadi 'Aisyiyah, lembaga khusus perempuan. Dalam organisasi Muhammadiyah, di bidang pendidikan. Nyai Ahmad Dahlan mencoba memperkenalkan pemikiran bahwa perempuan mempunyai hak yang sama untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Di samping itu, dia juga menentang praktik kawin paksa.Pemikiran Nyai Ahmad Dahlan pada awalnya mendapat tantangan dari masyarakat, tetapi kemudian dapat diterima sedikit demi sedikit. Upaya Nyai Ahmad Dahlan ini mendapat dukungan s3ecara kelembagaan. Muhammadiyah, yang dikenal sebagai organisasi pembaharu yang mulai mengakar dalam masyarakat, mendukung gerakan Nyai Ahmad Dahlan. Muhammadiyah mulai berperan dalam memajukan pendidikan kaum perempuan kemudian berkiprah dalam merespon isu-isu perempuan dan sekaligus memberdayakannya melalaui jalur pendidikan dan pelayanan sosial.

Pada masa perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia pada tahun 1945-1946, walau dalam keadaan sakit-sakitan, beliau senantiasa berbuat untuk kepentingan perjuangan bangsa Indonesia. Apapun yang ditempuh Nyai Ahmad Dahlan semata-mata beliau menginginkan agar bangsaIndonesia terutamakaum perempuan lebih maju dalam pendidikan, sosial agar terlepas dari penjajah.Aktivitas Nyai Ahmad Dahlan dalam memperjuangkan hak wanita membuktikan bahwa spirit Islam mampu mendorong kemajuan wanita. Inilah yang akhirnya menarik untuk dikaji ulang mengenai perjuangan beliau menyadarkan kaum perempuan tentang artinya pendidikan serta kiprah beliau mendidik kaum untuk turut serta melawan penjajah. Maka tidak berlebihan apabila pemerintah menganurehkan bintang anumerta pada Nyai Ahmad Dahlan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More