Sunday, July 24, 2011

Premenstrual Syndrome (PMS)

Premenstrual syndrome (PMS) adalah kombinasi dari gangguan-gangguan fisik dan emosi yang terjadi setelah wanita berovulasi dan berakhir dengan menstruasi. Gejala-gejala PMS yang umum termasuk depresi, mudah marah, menangis, sensitivitas yang berlebihan, dan turun naiknya suasana hati. Untuk beberapa wanita-wanita gejala-gejala PMS dapat dikontrol dengan obat-obat dan perubahan-perubahan gaya hidup seperti latihan, nutrisi, dan sistim dukungan keluarga dan teman.

PMS adalah kombinasi dari gangguan-gangguan emosi, fisik, psikologi, dan suasana hati yang terjadi setelah ovulasi wanita dan secara khas berakhir dengan penimbulan aliran menstruasinya. Gejala-gejala yang paling umum berhubungan dengan suasana hati adalah mudah marah, depresi, menangis, sensitivitas yang berlebihan, dan turun naiknya suasana hati dengan kesedihan dan marah yang silih berganti. Gejala-gejala fisik yang paling umum adalah kelelahan, perut kembung, kepekaan payudara (mastalgia), acne (jerawat), dan perubahan-perubahan nafsu makan dengan permintaan-permintaan makanan.

Bentuk yang lebih parah dari PMS, dikenal sebaai premenstrual dysphoric disorder (PMDD), juga dikenal sebagai late luteal phase dysphoric disorder terjadi pada jumlah yang lebih kecil dari wanita-wanita dan menjurus pada kehilangan fungsi yang signifikan karena gejala-gejala yang parahnya tidak umum.
Kelaziman PMS

Kira-kira 80% dari wanita-wanita mengalami beberapa gejala-gejala premenstrual. Kejadian yang benar dari PMS telah seringkali ditaksir terlalu tinggi dengan memasukan semua wanita-wanita yang mengalami segala gejala-gejala fisik atau emosi sebelum menstruasi. Diperkirakan bahwa secara klinik PMS yang signifikan (yang adalah sedang sampai parah pada intensitasnya dan mempengaruhi berfungsinya wanita) terjadi pada 20% sampai 30% dari wanita-wanita. Kira-kira 2% sampai 6% dari wanita-wanita dipercayai mempunyai varian (sesuatu yang berlainan) yang lebih parah yang dikenal sebagai PMDD.
Kapan PMS Ditemukan ?

Perubahan-perubahan suasana hati yang mengelilingi kondisi ini telah digambarkan seawal waktu dari Yunani kuno. Bagaimanapun, setelah tahun 1931 penyakit ini secara resmi dikenali oleh komunitas kedokteran. Istilah "premenstrual syndrome" diciptakan pada tahun 1953.
Penyebab PMS

PMS tetap adalah enigma (teka-teki) karena gejala-gejala yang lingkupannya besar dan kesulitan dalam membuat diagnosis yang pasti. Beberapa teori-teori telah dimajukan untuk menjelaskan penyebab dari PMS. Tidak satupun dari teori-teori ini telah dibuktikan, dan perawatan spesifik untuk PMS masih kekurangan sangat besar dasar ilmiah yang solid. Kebanyakan bukti menyarankan bahwa PMS berakibat dari perubahan-perubahan pada atau interaksi-interaksi antara tingkat-tingkat dari hormon-hormon seks dan kimia-kimia otak yang dikenal sebagai neurotransmitters.

PMS tidak nampak secara spesifik berhubungan dengan segala faktor-faktor kepribadian atau tipe-tipe spesifik kepribadian. Demikian juga, sejumlah studi-studi telah menunjukan bahwa stres psikologi tidak berhubungan dengan keparahan dari PMS.

diambil dari : TotalKesehatanAnda.com

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More